6 Cara Memanfaatkan Air Hujan di Rumah Kecil

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
HOME STAGING EXTÉRIEUR OU L’ART DE BIEN VENDRE SON BIEN IMMOBILIER, SEVEN GARDEN SEVEN GARDEN Garden
Loading admin actions …

Angin, sinar matahari, dan air hujan adalah berkah Tuhan yang tak ada habisnya. Namun, tidak semua manusia menyadarinya. Beruntunglah mereka yang telah memahami dan memanfaatkan ketiganya sebagai sumber energi alternatif. Jika belum, janganlah galau. Masih belum terlambat bagi kita untuk belajar dan menerapkannya dari sekarang. Mari kita mulai dari lingkungan terdekat, yaitu rumah kita. Kali ini homify akan berbagi ide tentang cara memanfaatkan air hujan di rumah, khususnya rumah berdimensi kecil. 

1. Jangan tutup halaman dengan semen atau beton

Jika halaman tertutup semen, beton atau konblok, air akan menggenang dan tidak bisa masuk ke dalam tanah. Genangan air yang tidak segera dibersihkan bisa menjadi sarang nyamuk.  

Rumah kecil, tamannya juga kecil. Siapa bilang taman kecil tidak bisa cantik? Bacalah: 

22 Desain Taman Kecil Untuk Lahan Terbatas

2. Membuat wadah atau ember pengubah energi air hujan

Anda bisa membuat pembangkit tenaga listrik sendiri di rumah dengan bantuan air hujan. Pertama-tama siapkan wadah atau ember penampung air hujan. Kemudian siapkan juga dinamo, katup otomatis, dan kabel secukupnya. Setelah wadah penuh oleh air hujan, katup akan terbuka, dan air akan mengalir untuk menggerakkan dinamo. Putaran dinamo ini nantinya akan menghasilkan energi listrik. Memang daya listrik yang dihasilkan tidak besar. Namun bisa digunakan untuk menyalakan perangkat elektronik yang tidak membutuhkan daya listrik besar. Misalnya untuk menyalakan lampu taman, atau lampu teras. 

3. Membuat biopori di sudut-sudut rumah

Cara ini sudah mulai digunakan di beberapa kota besar. Tujuannya adalah untuk mempercepat penyerapan air hujan dan menyimpan cadangan air sebanyak mungkin di dalam tanah. Cara membuatnya adalah: 

1. Buat lubang berbentuk lingkaran dengan diameter 10 cm dan dalamnya tidak lebih dari 100 cm. Usahakan agar dalam lubang biopori tidak melebihi kedalaman air tanah (jika Anda punya sumur di rumah). Aturlah agar jarak antara lubang biopori sekitar 50 sampai 100 cm. 

2. Mulut lubang bisa dilapisi semen agar lebih kuat. Namun ketebalannya tidak lebih dari 2 cm. 

3. Masukkan sampah organik (sisa makanan, daun kering, rumput, dll) ke dalam lubang biopori. Tambahkan sampah organik dalam lubang jika sampah yang lama telah menyusut karena lapuk. 

4. Saat musim kemarau tiba, bersihkan lubang biopori dari sampah organik yang telah lapuk. Dengan bantuan air hujan, sampah organik ini akan berubah menjadi kompos yang bisa menyuburkan tanaman. 

4. Menanam pohon di halaman rumah

Sejak di Sekolah Dasar kita sudah diajarkan bahwa menanam pohon adalah cara efektif untuk mencegah banjir. Alasannya? Akar pepohonan akan menyerap air hujan yang meresap dalam tanah, kemudian sistem ekstravaskuler dan intravaskuler pohon akan mengangkutnya ke batang dan daun. Semakin banyak pohon, semakin banyak air yang diserap. Dengan demikian air hujan tidak akan menggenang dan risiko banjir bisa diminimalisir.  

Baca juga: 

Transformasi Ajaib Taman Tandus

5. Air kolam ikan

Memandangi ikan yang berenang di kolam baik untuk menenangkan pikiran. Menurut Feng Shui, kolam ikan juga dapat memperlancar rejeki. Jika khawatir tagihan rekening air meninggi sejak punya kolam ikan, manfaatkan saja air hujan. Caranya, tampung air hujan yang mengalir dari talang dan kumpulkan dalam satu wadah. Hubungkan wadah dan kolam ikan menggunakan katup dan filter. Gunakan air hujan untuk mengganti air kolam ikan jika sudah kotor. 

6. Sumur atau kolam tadah hujan

Cara ini cukup sederhana dan telah banyak dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Cukup dengan membuat sebuah kolam dari semen di halaman dan biarkan terisi oleh air hujan. Saat air PDAM mati mendadak atau sumur kering di musim kemarau, air di kolam ini bisa dipakai untuk mencuci pakaian, mencuci piring, atau mengisi air dalam akuarium. Jika ingin agar air bisa dikonsumsi, air sebaiknya disaring menggunakan filter. Filter semacam ini biasanya dijual di toko atau swalayan bahan bangunan. 

Ingin tahu lebih dalam tentang cara menghemat energi di rumah? 

Klik:  

10 Tips Membangun Rumah Hemat Energi

 Rumah Penuh Ide Memukau yang Pernah Ada!

Need help with your home project?
Get in touch!

Highlights from our magazine